Rabu, 13 Juli 2016

Bowen's Reactions Series

Bowen Reactions Series/Seri Reaksi Bowen
         
Merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian, yaitu mafik mineral (berwarna gelap) dan felsik mineral (berwarna terang). Mineral pada deret Bowen ini termasuk kedalam Mineral Utama/Essensial Minerals, yaitu mineral yang terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan kehadirannya sangat menentukkan dalam penamaan batuan. Proses pendinginan magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan yang disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya. 

Pada bagian kiri adalah mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksan merupakan pasangan ”Incongruent Melting”, dimana setelah pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam temperatur yang rendah. Bagian kiri disebut sebagai discontinuous series, artinya satu mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu tertentu dengan melakukan melakukan reaksi terhadap sisa larutan magma.

Pada bagian kanan adalah mineral felsik, diwakili oleh kelompok Plagioklas, karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret : “Solid Solution” yang merupakan reaksi kontinue, artinya mineral awal akan turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya. Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas (plagioklas kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium).

Mineral bagian kanan dan kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.

Berdasarkan warnanya, mineral dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Mineral Felsik ( mineral-mineral berwarna terang )
    @Kelompok Plagioklas ( Anortit, bitownit, Labradorit, Andesin, oligoklas, Albit)
    @Kelompok Alkali Feldspar (ortoklas, Mikrolin, Anortoklas, Sanidin)
    @Kelompok Feldspatoid (Leusit, Nefelin, Sodalit)
    @Kuarsa
    @Muskovit
    Kelompok plagioklas dan kelompok alkali feldspar sering disebut kelompok feldspar. 

    NOTE : Tidak semua mineral felsik berwarna terang tetapi ada mineral felsik yang berwarna gelap yaitu, obsidian. Mineral yang berwarna terang disebabkan banyaknya kandungan SiO2 dan jarang mengandung Fe dan Mg.

2. Mineral Mafik (mineral yang berwarna gelap)
    @Olivin (Forsterite dan Fayalite)
    @Piroksen, dibagi menjadi dua, yaitu
       -Orto Piroksen (Piroksen tegak): Enstatite dan Hypersten
       -Klino piroksen (piroksen miring): Diopsit, Augit, Pigeonit, Aigirin, Spodemen, Jadeit 
    @Amfibol (Hornblande, Labprobolit, Riebeokit, Glukofan)
    @Biotit.


Referensi:
http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html
http://coverboykemangkon.blogspot.com/2012/06/deret-bowen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar